OKTANA.ID, SURABAYA- Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono angkat bicara soal wacana Wali Kota Eri Cahyadi yang akan menganggarkan dana operasional RT/RW.
Adi mengatakan, wacana dana operasional untuk RT/RW perlu dipertimbangkan, menyesuaikan kemampuan kekuatan anggaran pemerintah kota Surabaya.
“Harus dipertimbangkan dulu kemampuan anggaran kita. Komisi di DPRD akan mengkaji lebih dalam nantinya terkait ketersediaan anggaran, apakah cukup atau tidak,” ujar Adi Sutarwijono, Selasa (12/09/2023).
Rencananya Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menganggarkan dana operasional untuk RT/RW sebesar Rp 200 ribu dan Rp 300 ribu pada 2024.
“Kalau kekuatan anggaran kita cukup ya silahkan. Namun jangan sampai membuat APBD kita terkontraksi nantinya,” terang Adi.
Lebih lanjut Adi mengatakan, perencanaan anggaran harus realistis sesuai kemampuan.
“Maunya memang banyak tapi harus realistis dengan kemampuan. Jangan sampai nanti besar pasak daripada tiang. Apalagi sudah ada kenaikkan insentif KSH, bunda Paud, Modin, RT RW. Ini semua soal ketersediaan anggaran,” imbuhnya.
Adi menambahkan, pemkot Surabaya saat ini menjadikan Balai RW sebagai tempat layanan masyarakat.
“Kami mendorong pembangunan itu. Faktanya balai RW juga dipakai bersamaan dengan PAUD. Oleh karena itu, harus dibagi fungsinya,” katanya.
Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan bahwa ketua RT/RW di Kota Pahlawan selain mendapat insentif juga mendapat tambahan anggaran operasional pada tahun 2024.
Menurut dia, anggaran operasional tersebut untuk mendukung berbagai kegiatan positif masyarakat di balai RW.
“Kalau selama ini RT/RW ada honor insentifnya, pada tahun 2024 dimasukkan anggaran buat operasionalnya. Mungkin (anggaran operasional) per RW Rp300 ribu, per RT Rp200 ribu. Misalnya, untuk kegiatan RW, bayar listrik, dan sebagainya,” ujar Wali Kota Eri.
Editor: Beatrix