OKTANA.ID, KEDIRI– Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar kembali meninjau lingkungan RT 05 RW 02 Kelurahan Tempurejo, Sabtu (9/9). Hal ini setelah adanya laporan, air yang tercemar berwarna hitam pekat. Temuan tersebut terjadi di sumur rumah Sulastri. Bahkan air yang berwarna kehitaman ini berkobar ketika disulut api.
“Tim dari DLHKP akan membawa air berwarna hitam ini ke ITS. Tujuannya untuk diteliti kandungan apa saja. Beberapa waktu lalu ITS sudah ambil sampel di sini dan kita sedang menunggu hasil pastinya,” ujarnya.
Abdullah Abu Bakar menjelaskan hasil sementara dari sampel air yang diteliti ITS, ditemukan adanya kandungan petrolium hidrokarbon. Dimana pada pengambilan sampel lalu total petrolium hidrokarbon (TPH) di rumah Semi sebesar 16,50, Sugiono 7, Sutiyah 14, Kasmini 7, dan sumur bor 14,5. Sementara untuk air yang berwarna hitam ini masih harus diteliti untuk mengetahui kandungannya.
“Ini sudah ditemukan bahwa ini pencemaran bahkan airnya sudah semakin kental. Nanti akan diteliti lebih lanjut dan dicari sumbernya. Cara mencarinya ITS akan menggunakan geolistrik,” jelasnya.
Wali Kota Kediri juga mengimbau kepada masyarakat sekitar agar tidak menggunakan air yang tercemar di lingkungannya. Pemerintah Kota Kediri akan terus memberikan air bersih kepada masyarakat. Setiap hari tim dari DLHKP akan mengisi tandon di depan rumah warga pada pagi dan sore. Air yang tercemar tidak boleh digunakan hingga ada hasil pasti dari penelitian tim ITS. Setelah sumber pencemaran diketahui Pemerintah Kota Kediri akan segera melakukan pemulihan. “Kita harus melindungi masyarakat saya harap Pertamina juga segera melakukan pengecekan terhadap air yang hitam ini. Jadi prosesnya ini akan tumbuh bersama. Semoga segera diketahui sumber pencemarannya dan kita akan pulihkan,” pungkasnya.
Editor: Setyo