OKTANA.ID, MALANG– Kenaikan harga beras terjadi di Kota Malang. Beras kemasan 5 kilogram (Kg) kualitas medium dari Bulog naik dari Rp 47.250 menjadi Rp 54.500 pada Jumat (8/9/2023) lalu. Hal ini dirasakan sejumlah pedangan di Pasar Besar Malang.
Seperti Rizkia mengakui adanya kenaikan harga beras kualitas medium. Pekan lalu, ia mendapatkan pasokan beras sebanyak 250 Kg dari Bulog. Saat ini, pasokan beras tersebut telah menipis, dan akan segera habis dalam hitungan hari. Akan tetapi, ia tak mengetahui kenaikan harga beras ini dipengaruhi oleh faktor apa.
“Kalau beras Bulog datang, pembeli langsung datang. Sekarang harga beras naik. Saya tidak tahu kenapa harga beras bisa naik,” ujar Rizkia.
Tak hanya beras kualitas medium, kenaikan harga beras ini juga terjadi pada beras kualitas premium kemasan 25 Kg. Kenaikan harga beras kualitas premium ini dari Rp 310 ribu menjadi Rp 345 ribu atau sekitar 10 persen.
Wakil Kepala Kantor Bulog Malang, Wira Hutomo mengatakan harga beras kualitas medium dari cadangan beras pemerintah memang harganya naik. Beras Bulog kualitas medium hanya tersedia dalam kemasan 5 kilogram. Bulog tidak menyalurkan beras premium.
“Sesuai data di Sistem Informasi Ketersediaan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo), harga beras kualitas medium memang naik,” kata WIra.
Sesuai data Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang, stok beras mencapai 5.111 ton. Sedangkan kebutuhan beras di Kota Malang mencapai 4.111 ton.
Kepala Dispangtan Kota Malang, Slamet Husnan mengatakan mayoritas warga Kota Malang mengonsumsi beras medium daripada beras premium. Kota Malang termasuk kota konsumen beras, dan kebutuhannya lebih tinggi daripada produksinya.
Sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, rata-rata konsumsi beras warga Kota Malang sebanyak 5,22 Kg. Sedangkan produksi beras di Kota Malang hanya 6.734,67 ton per tahun.
“Total panen padi sebanyak 15.000 ton dari luas tanam 803 hektare. Sedangkan kebutuhan beras antara 35.000 sampai 40.000 ton setahun,” ujar Slamet.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Malang, Avicenna Medisica Saniputra menyatakan panen padi periode Januari-Juli sebanyak 377.000 ton gabah kering panen.
Gabah sebanyak itu bila dikonversi beras menjadi 242.034 ton atau 64,2 persen. “Jadi, Kabupaten Malang surplus 100.354 ton pada Agustus,” kata Avicenna.
Editor: Setyo