OKTANA.ID, SURABAYA- Satlantas Polrestabes Surabaya sudah tidak menggunakan jalur angka 8 dan zig-zag dalam ujian pembuatan SIM C.
Keputusan itu selaras dengan perintah Jendral Polisi Listyo Sigit Prabowo Kapolri untuk menyesuaikan layanan pembuatan SIM, berdasarkan kebutuhan berlalu lintas dan keselamatan di jalan raya.
“Tidak ada lagi yang menjadi momok masyarakat angka delapan dan zig-zag,. Tapi, tidak menghilanglan proses keterampilan pengendara,” kata Kasat Lantas Polrestabes Surabaya AKBP Arif Fazlurrahman.
Arif menjelaskan, cara pengemudi mengerem dan membelokan kendaraanya serta refleks pengemudi di jalan raya tetap diuji. Hanya saja menggunakan sirkuit ujian yang berbeda.
Arif memastikan, lintasan praktik SIM C itu diperuntukkan bagi semua pengendara roda 2. Baik pemohon baru maupun yang pernah gagal sebelumnya.
“Mereka yang ujian kemarin adalah yang sebelumnya tidak lulus. Ada yang ujian ke 2 dan ke 3,” kata Arif.
Lebih lanjut, pihaknya pun tetap menyediakan layanan coaching clinic kalau pemohon SIM masih gagal dalam ujian praktik.
Nantinya, pemohon SIM yang gagal akan mendapat pesan WhatsApp dari Satlantas Polrestabes Surabaya untuk mengikuti coaching clinic yang ada di lokasi SIM Cak Bhabin.
Kemudahan SIM Cak Bhabin itu dengan cara memberikan pelatihan di kecamatan terdekat, bekerja sama dengan pengemudi-pengemudi ahli sebagai pelatih yang tersertifikasi.
Selain itu, jika pemohon ingin belajar ujian teori, terdapat kode QR e-book E-Avis dari korlantas Polri yang disediakan di meja formulir, ruang tunggu dan di beberapa spot yang mudah terlihat. E-book itu diberikan secara gratis dan selalu disosialisasikan petugas.
Perubahan ini mendapat apresiasi dari masyarakat yang merasa kaget dengan perubahan ujian praktik SIM karena dirasa lebih realistis dan tetap edukatif.
“Kaget Pak, hari ini ujian praktiknya beda, tapi lebih mudah dan diberikan instruksi juga pelatihan di awal sebelum uji praktik,” ungkap Slamet pemohon SIM.
Editor: Beatrix