OKTANA.ID, MALANG– Dua warga negara asing (WNA) di Kota Malang diduga melakukan gendam di toko oleh-oleh Pia Cap Mangkok di Jalan Semeru, Kota Malang. Akibatnya, toko tersebut mengalami kerugian
hingga Rp 1 juta. Salah seorang petugas keamanan toko mengatakan bahwa dua WNA itu memiliki wajah seperti orang Timur Tengah. Awalnya, WNA itu datang ke toko seperti masyarakat umum lainnya, melihat setiap isi dalam toko, tidak terlihat mencurigakan.
Usai melihat isi toko, dua WNA itu kemudian mendatangi salah seorang kasir, salah satu dari mereka bermaksud untuk meminta tukar uang asing dengan uang rupiah. Sementara, satu WNA mengalihkan perhatian dengan menanyakan nomor seri uang rupiah yang ada.
“Mereka ngomong pakai bahasa Inggris, lalu tanya satu dollar berapa rupiah, yang satu orang lainnya minta nomor seri. Teman saya kasir itu seperti digendam,” ungkap Anang petugas keamanan toko.
Kejadian, kata Anang, itu terjadi sekitar pukul 18.00 WIB. Karyawan kasir tidak mengetahui, apalagi sang WNA menggunakan bahasa Inggris yang tidak dimengerti oleh kasir.
“Orang WNA ini bicaranya menggunakan bahasa Inggris, sehingga teman saya sepertinya kebingungan, dia juga nggak sadar duitnya diambil,” ungkap Anang.
Atas kejadian ini, pihak pengelola toko belum melaporkan kepada Kepolisian setempat, karena rekaman CCTV yang ada belum bisa diakses. Namun untuk ciri-ciri pelaku bisa diketahui yakni dua orang laki-laki menggunakan topi. Diduga, kedua pelaku setelah beraksi di toko oleh-oleh Pia Cap Mangkok beralih ke minimarket yang berada di sebelahnya.
“Salah seorang WNA berumur agak muda, informasinya juga di toko sebelah ini (lay-lay market) juga mengalami kejadian yang sama, hilang Rp 800.000, yang disana,” tandas Anang.
Sementara, terkait kejadian ini Kapolsek Klojen, Kompol Syabain mengatakan, pihaknya masih menelusuri kebenaran kejadian tersebut. Hingga kini pihaknya belum menerima laporan kejadian tersebut.
“Nanti pihak Polsek akan mencoba mendatangi lokasi toko Pia Cap Mangkok dan Lai-Lai terlebih dahulu. Belum ada laporan yang masuk sejauh ini,” kata Syabain.
Editor: Srinan