OKTANA.ID, SURABAYA- Salah satu hal utama dalam mencari pekerjaan ialah menyiapkan Curriculum Vitae (CV). Buat para pencari kerja yang masih bingung bagaimana caranya membuat CV agar bisa dilirik HRD, ada baiknya anda mempelajari kecanggihan teknologi yang memberikan banyak solusi.
Dengan perkembangan teknologi, kita semakin mudah membuat CV menjadi lebih menarik. Teknologi yang bisa dimanfaatkan untuk mempercantik CV adalah Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. AI ini nantinya akan mempermudah seseorang untuk menyesuaikan CV dengan aturan CV bernama Applicant Tracking System (ATS)
Co-Founder sekaligus CEO dari OmnillEdu Dr M Al Rizqi Ssi Msi
dalam Webinar Persiapan Career di kampus Unair pada Selasa (11/7/2023) menjelaskan kiat-kiat menggunakan AI dalam mengemas CV dengan menggunakan bantuan teknologi Artificial Intelligence (AI).
Rizqi menekankan bahwa sebuah CV wajib memiliki format yang dapat lolos aturan Applicant Tracking System (ATS). Teknologi AI akan mempermudah pengguna untuk membuat dan menyesuaikan CV yang sesuai ketentuan ATS.
“Pastinya ketika kita mencari pekerjaan itu ga mungkin melamar satu tempat. Biasanya ada puluhan, bahkan ratusan. Jadi, ini gunanya nanti AI tools membantu kita supaya ga bener-bener harus 100 persen kita harus membuat CV satu-satu,” jelas Rizqi.
Kriteria CV Lolos Penyaringan ATS
Rizqi menjelaskan kriteria sebuah CV yang bisa lolos dalam penyaringan ATS. Salah satu poin yang penting menurutnya adalah kata kunci mengenai kriteria pekerja yang perekrut atau perusahaan cari.
“Ada keywords penting yang perusahaan masukkan ke dalam mesin itu supaya resume-resume yang mengandung keywords ini nantinya akan ter-filter,” paparnya.
Selain itu, ia juga sangat menyarankan untuk format CV yang pelamar lampirkan hanya satu lembar. Pelamar tersebut harus mampu memampatkan semua kompetensinya dalam satu lembar CV.
“Mau sebanyak apapun informasi yang kita punya, sebaiknya kumpulkan di satu halaman. Dua halaman itu maksimal walaupun ngga bener-bener recommended,” imbuhnya.
Menggunakan ChatGPT
Dari banyaknya produk AI, Rizqi mempersempitnya pada ChatGPT. CV profesional pelamar kerja harus menggunakan bahasa Inggris dan satu aspek yang penting tapi kerap terlewatkan dan banyak pelamar yang menganggapnya remeh adalah grammar atau tata bahasa Inggris.
Salah satu fungsi ChatGPT dalam penyusunan CV adalah pengguna dapat melakukan pengecekan terkait grammar. Selain itu, pengguna juga bisa memberi perintah kepada ChatGPT untuk bertindak sebagai korektor profesional agar bahasa dalam CV pun juga profesional.
“Semakin detail permintaan kita, semakin bagus hasilnya. Supaya lebih lengkap, kita tambahkan “Act as if you’re a professional proofreader” terus minta cek grammar, lalu “adjust the language to make it more professional.” Hasilnya akan lebih profesional,” tandasnya.
Editor: Beatrix