OKTANA.ID, Jakarta- Amerika Serikat telah mengeluarkan proyeksi produksi kedelai di berbagai negara. Melalui Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) memprediksi produksi kedelai dunia akan mencapai 391,17 juta metrik ton (MT) pada musim 2022/2023.
Brasil diproyeksikan menjadi negara penghasil kedelai terbesar, dengan produksi 152 juta MT atau 38,86% dari total produksi global. Produsen terbesar setelah Brasil ialah Amerika Serikat (AS), yaitu 115,38 juta MT atau 30% dari total produksi global. Sedangkan di Indonesia sendiri, produksi kedelai Indonesia pada musim 2022/2023 akan mencapai 400 ribu MT. Dengan prediksi produksi kedelai dan Indonesia urutan ke-17 dunia. Hasil tersebut hanya 0,1% dari total produksi global.
Untuk produksi kedelai Indonesia sendiri bertumpu di Jawa Timur sebesar 39%, Jawa Tengah sebesar 16%, Nusa Tenggara Barat sebesar.9% dan Jawa Barat sebesar 6%.
Meskipun, Indonesia masuk 20 besar produsen terbesar dunia, namun Indonesia masih mengimpor banyak kedelai setiap tahun. Hal ini dikarenakan produksinya belum mampu mengimbangi permintaan domestik yang besar.
Sayangnya, kebutuhan kedelai nasional dari hasil produksi tersebut tidak mencukupi. Meskipun, Presiden Joko Widodo menginstruksikan pemenuhan kedelai domestik tidak lagi bergantung dari impor. Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto.
“Bapak Presiden ingin agar kedelai itu tidak 100% tergantung impor karena dari hampir seluruh kebutuhannya yang sebanyak 2,4 juta ton itu produksi nasionalnya kan turun terus,” ujar Menko Perekonomian Airlangga dilansir Kontan, Selasa (20/9/2022).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), impor kedelai Indonesia mencapai 2,49 juta ton dengan nilai US$1,48 miliar atau setara Rp21,9 triliun pada 2021.
Pada 5 tahun terakhir, impor kedelai Indonesia di atas 2,4 juta ton pertahun dan dengan nilai di atas US$1 miliar per tahun seperti terlihat pada grafik. Volume impor kedelai Indonesia sepanjang periode Januari-Juni 2022 mencapai 1,42 juta ton dengan nilai US$959,09 juta.
Melihat data BPS tersebut, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur, Hadi Sulistyo mencatat, kebutuhan konsumsi kedelai masyarakat Jatim pada 2022 ini mencapai 267 ribu ton. Sedangkan produksi kedelai lokal di Jawa Timur pada 2022 ini hanya 70 ribu (ton).
“Iya, jauh sekali. Saat ini di Jawa Timur luas panennya (kedelai) 39 ribu hektare,” kata Hadi dari suarasurabaya.net.
Hadi menyebutkan, sampai saat ini sejumlah wilayah di Jawa Timur yang tercatat sebagai sentra produksi kedelai di antaranya adalah Bojonegoro, Jember, Kediri, Blitar, Trenggalek, Lamongan, dan Nganjuk. Dia akan terus berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk meningkatkan produksi kedelai. Seperti di Kabupaten Kediri, pada 2021 lalu, produksi kedelai 720 kuintal pertahun.