OKTANA.ID– Penggunaan teknologi AI (Artificial Intelligence), belakangan ini semakin marak digunakan banyak orang dalam menyelesaikan pekerjaannya sehari-hari yang tentunya dinilai lebih cepat, efisien dan dapat membantu mempermudah pekerjaan karena adanya bantuan sebuah robot teknologi yang kemampuannya pun dalam menyelesaikan suatu pekekerjaan juga tidak jauh berbeda dengan manusia.
Biasanya, AI atau kecerdasan buatan ini tentunya diciptakan guna memiliki banyak manfaat yang signifikan dalam sebuah pekerjaan diberbagai bidang, entah digital marketing, copywriting, bahkan hingga juga ke ranah pendidikan.
Sebagai contoh dari salah satu bidang, misalnya yaitu dibidang pendidikan. Nyatanya penggunaan teknologi AI ini, telah terbukti dapat membantu meringankan kegiatan pembelajaran di sekolah, entah untuk para guru maupun murid-murid. AI dinilai dapat mengerjakan tugas yang diperintah dan mampu menyajikan hasil pembelajaran seperti layaknya telah dikerjakan oleh manusia normal pada umumnya.
Walaupun penggunaan teknologi AI atau Kecerdasan buatan ini, sebetulnya sudah ada dari sejak tahun 1956 yang dikenalkan oleh John McCarthy, disebuah acara Dartmouth Conference. Yang mana John McCarthy ini merupakan seorang profesor dari sebuah perguruan tinggi Massachusetts Institute of Technology. Di dalam konferensi tersebut, menjelaskan bahwa “kecerdasan buatan adalah bagaimana mengetahui dan memodelkan proses-proses berfikir manusia, serta mendesain mesin agar dapat menirukan perilaku manusia”.
Tak hanya itu saja, seorang tokoh yakni Edward E. Feigenbaum dan Avron Barr, juga mengemukakan bahwa Artificial Intellegence (AI) merupakan sebagian dari komputer sains yang sudah dirancang akan memiliki karakteristik berpikir, layaknya manusia.”.
Adapun dampak negatif dari penggunaan teknologi AI ini, khususnya jika diterapkan didunia pendidikan diantaranya adalah sebagai berikut:
- Membuat guru menjadi tidak produktif dan menghilangkan pekerjaan manusia
Dengan canggihnya teknologi AI ini, tentunya banyak para guru yang akan menyerahkan tugasnya kepada mereka. Hal tersebut lantaran AI dapat bekerja layaknya seperti manusia dan apabila dibiarkan secara terus-menerus, khawatirnya posisi seorang guru ini malah akan digantikan oleh robot AI. Karena teknologi AI akan dipercaya mampu melakukan hal apapun, yang manusia sendiri kadang tidak dapat atau hanya sekedar malas untuk melakukannya. Keberadaan AI ini tentunya juga mengancam banyak posisi pekerjaan, tidak hanya peran seorang guru saja, namun juga beberapa pekerjaan lainnya.
- Bekerja Sesuai Instruksi.
Karena meski secanggih apapun teknologi AI, tetap saja teknologi tersebut hanya dapat berjalan atau menjalankan tugasnya sesuai dengan perintah manusia. Yang mana AI tersbeut akan bekerja sesuai perintah dan data yang dimasukkan, namun tidak dapat berfungsi dalam menjalankan tugas diluar yang diprogramkan. Berbeda halnya dengan manusia yang dapat bekerja, walaupun tanpa adanya intruksi atau pemograman terlebih dahulu.
- Seiring Berjalannya Waktu Bakal Sirna.
Mau secanggih atau perfect apapun setiap teknologi yang dibuat oleh tangan manusia, pastinya lambat laun dapat sirna atau rusak juga. Yang mana kemungkinan besar begitu pun dengan teknologi AI ini, pastinya juga dapat mengalami trouble jaringan atu gangguan yang dapat membuat data atau informasi yang tersimpan didalamnya menjadi hilang. Sehingga tetap perlu dilakukan adanya pencadangan berkas data atau informasi, guna menghindari adanya data yang tiba-tiba hilang.
- Tidak Memiliki Common Sense
Dari sejak awal diciptakan, AI memang menjadi sebuah robot kecerdasan yang bertujuan untuk mempermudah pekerjaan manusia. Namun juga perlu diingat, bahwa AI tetaplah buatan manusia yang mana tidak dapat memahami semua tujuan yang diperintahkan kepadanya, layaknya seorang manusia yang dapat berpikir dengan sehat.
- Memiliki Risiko Dibobol
Setiap data atau informasi yang dibantu dengan menggunakan tenologi robot AI dala pengerjaannya, tentunya akan tersimpan secara otomatis melalui portal online dan digital. Yang mana apabila data dan informasi tersebut, sangatlah rawan dibobol atau diretas oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dan hanya bertujuan untuk hal yang mengarah ke negatif. Sehingga alangkah baiknya, untuk mewaspadai dan mengantisipasi agar tidak sampai terjadi kecolongan data abikat telah menggunakan AI ini.
Namun, penerapan dari teknologi AI ini tentunya juga memberikan dampak positif yang apabila diterapkan dibidang pendidikan, diantaranya adalah:
- Mampu Menyelesaikan Tugas Administratif
Keberadaan AI yang semakin canggih ini, tentunya dapat membantu meringankan segala pekerjaan, tak terkecuali didunia pendidikan. Manfaat AI tersbeut dapat berguna dalam mengerjakan berbagai kebutuhan mengenai materi pembelajaran, membuat laporan, mengatur anggaran atau dana sekolah, membantu dalam memberikan informasi kepada para murid atau orang tua, bahkan fungsi AI dalam dunia pendidikan jug lebih dari itu. Yang mana AI juga dapat membantu membuat kurikulum pembelajaan, penyajian konten pembejalaran dan masih banyak lagi.
- Personalisasi
Personalisasi ini merupakan sebuah fungsi yang layaknya asisten pribadi, yang dijalankan melalui AI. Dimana AI dapat mempersonalisasi kegiatan pembelajaran, antara guru dan juga murid. Yang tentunya keberadaan AI ini akan sangat membantu para guru dalam menyiapkan materi pembelajaran, begitupun untuk para murid juga dapat mengerjakan tugas yang sudah diberikan dengan bantuan AI.
- Voice Assistant
Keberadaan voice assistant ini pastinya kita sudah kerap kali menjumpainya, entah di fitur search google atau di beberapa aplikasi sosial media. Tentunya dengan keberadaan voice assistant, ini akan sangat membantu para guru dalam menyampaikan materi melalui sebuah video pembelajaran, terlebih apabila kondisi guru atau murid tersebut berhalangan hadir. Keberadaan voice assistant ini tentunya snagatlah membantu, terlebih untuk pembelajaran di masa-masa pendemi Covid 19 seperti beberapa waktu lalu yang membuat segala macam kegiatan pembelajaran tatap muka, harus dilakukan di rumah dengan menatap layar ponsel masing-masing. Adapun contoh dari voice assistant yang kerap kali kita dengarkan adalah OK google (Google), Siri (Apple), Cortana (Microsoft) dan masih banyak lagi.
Editor: Srinan