OKTANA.ID– Mengatur dan mengelola keuangan, bagi sebagian orang mungkin bukanlah sebuah hal yang mudah untuk diterapkan. Hal tersebut lantaran pengaruh gaya hidup yang cenderung konsumtif, yang mana antara pemasukan yang pengeluaran pada keuangan tidak berjalan dengan seimbang.
Walaupun, kadang kala pemasukan yang didapatkan sangatlah besar, akan tetapi diakhir bulan justru tidak ada sisa uang sama sekali yang tersisa pada saat akan digunakan. Kadang kala yang justru akan membuat beban di kepala semakin berat adalah kita tidak tahu secara pasti, uang-uang tersebut dialokasikan kemana saja sehingga menjadi habis tidak tersisa.
Kebiasaan yang dinilai kurang baik ini lah, yang tentunya akan membuat kita kesulitan dalam mengelola keuangan secara baik dan bijak yang justru akan membuat lebih condong ke gaya hidup yang tidak teratur atau boros, tentunya dengan menghamburkan uang secara berlebihan, tanpa adanya pencatatan uang-uang tersebut mengenai dialokasikan kemana saja, akan membuat tabungan juga ikut boncos yang nantinya akan merugikan diri sendiri.
Apabila hal ini dilakukan secara terus menerus, tanpa adanya pengelolaan keuangan dengan sebijak mungkin, nantinya justru akan menyusahkan diri sendiri juga apabila terdapat pengeluaran-pengeluaran dadakan yang mana membutuhkan adanya dana yang besar dan tidak kunjung untuk mendapatkan pinjaman uang.
Maka dari itu, perlu adanya pengelolaan keuangan secara baik dan bijak sedini mungkin agar keuangan tidak menjadi boncos. Berikut ini adalah 8 tips mengelola keuangan agar tabungan tidak boncos dan justru membuat arah perputaran dana terlihat jelas, yakni sebagai berikut:
- Mencatat alokasi pemasukan dan pengeluaran
Bagi sebagian orang pastinya ada yang bijak mengelola keuangan, namun tak sedikit pula yang tak bijak mengelola keuangan, dimana antara pemasukan dan pengeluaran tidak berjalan dengan seimbang. Sehingga pada saat akhir bulan, sering kali menjadi bingung mengenai kemana arahnya uang-uang yang selama ini telah dikumpulkan dalam satu bulan bekerja. Walaupun tidak semua orang teliti dan mau mencatat mengenai alokasi pemasukan dan pengeluaran dana yang dimiliki, tidak perlu khawatir bahwa kini sudah terdapat berbagai jenis aplikasi yang digunakan untuk membantu mengelola keuangan sebijak mungkin. Yang pastinya, aplikasi keuangan tersebut akan membantu dalam akomodasi pencatatan kas kecil disetiap pemasukan dan pengeluaran sumber dana yang dimiliki.
- Prioritaskan kebutuhan
Dengan memprioritaskan hal-hal apa saja yang lebih dibutuhkan, mulai dari hal yang dinilai begitu penting bahkan sampai yang kurang penting pun dengan membuat list-list prioritas kebutuhan. Penuhilah kebutuhan-kebutuhan yang dirasa sangat mendesak untuk dipenuhi keberadaannya terlebih dahulu, tentunya dengan membuat skala prioritas. Dari situlah nantinya akan membuat lebih bijak dalam mengatur pengeluaran dengan sumber dana yang ada agar lebih teratur.
- Jangan remehkan pengeluaran kecil
Biasanya, kita kerap kali mudah meremehkan mengenai pengeluaran kecil yang mungkin dianggap sangat sepele, misalnya pengeluaran untuk membeli rokok, membeli camilan kecil pada setiap harinya atau bisa juga printilan-printilan kecil, misalnya seperti membeli pulsa yang kadang kala tidak perlu mengeluarkan nominal uang dengan jumlah besar. Namun tanpa disadari, jika hal tersebut dilakukan setiap hari misalnya membeli camilan sebesar 10 ribu saja setiap harinya, jika kebiasaan tersebut ditotalkan dalam waktu satu bulan, pastinya sama dengan biaya makan sehari-hari. Di sisi lain, banyak orang yang mudah meremehkan untuk membeli sesuatu yang murah tapi kualitasnya biasa, daripada dengan membeli sesuatu yang mahal padahal kualitasnya dapat bertahan lama. Dari situlah yang akan membuat keuangan menjadi gak terkelola dengan baik dan membengkak diakhir bulan.
- Tentukan target masa depan
Dengan adanya sebuah target yang difokuskan pada masa depan, tentunya akan membuat pengelolaan sumber dana sebagai tabungan akan dengan mudah dan efektif pengelolaannya. Perencanaan target tersebut dapat berupa adanya planning mengenai mengalokasikan dana untuk membeli kendaraan, rumah atau investasi yang lain yang berguna untuk jangka panjang ke depannya. Namun pastinya, target tersebut harus sebisa mungkin tidak menjadi sekadar wacana saja. Dengan begitu pengelolaan dana akan efektif.
- Jangan belanja untuk menuruti gengsi
Kehadiran banyaknya branded yang mampu menawarkan dengan harga sangat terjangkau, sehingga sangat digemari oleh banyak orang pastinya juga membuat setiap orang ingin memilikinya juga. Terlebih lagi jika sampai produk tersebut sedang tren, pasti setiap orang berbondong-bondong untuk memilikinya yang padahal belum tentu barang tersebut sangatlah dibutuhkan. Dari situlah alangkah baiknya untuk pandai memilah, apakah barang tersebut memang benar-benar dibutuhkan atau sekadar diinginkan hanya untuk ikut-ikutan saja.. karena perlu diketahui, untuk perkembangan tren pastinya akan selaalu berputar dan hawa nafssu manusia tidak akan pernah ada habisnya jikaa terus dituruti.
- Jangan takut berinvestasi
Walaupun investasi dikenal memiliki risiko yang sangat tinggi, namun tidak ada salahnya juga untuk mencobanya dari mulai investasi yang ringan. Dengan begitu, pastinya tidak ada dana yang mengganggur yang berpotensi dapat terbuang secara percuma untuk hal-hal yang gak penting. Terlebih lagi jika dalam investasi tersebut berpotensi mendapatkan keuntungan yang lumayan dan tetap terus sambil belajar cara berinvestasi yang menguntungkan.
- Konsisten dalam menabung
Menabung bukanlah sebuah hal yang berat, jika dilakukan dengan konsisten walau hanya dalam nominal kecil saja. Dengan langsung menyisihkan dana pada awal bulan, apabila dilakukan secara konsisten terus menerus tanpa disadari dalam satu tahun pastinya akan terkumpul banyak. Bila diperlukan, bedakan rekening tabungan pribadi dengan rekening yang biasa digunakan dalam sehari-hari.
- Sisihkan uang untuk bersedekah
Walaupun terkadang mudah disepelekan, namun tak ada salahnya juga untuk menyedekahkan sebagaian uang yang dimiliki kepada yang berhak lebih membutuhkan. Tidak harus dalam jumlah yang besar, asalkan tulus dan tanpa pamrih. Karena bersedekah merupakan investasi jangka panjang yang tidak akan habis hingga nanti menutup usia.
Penulis: Erika
Editor: Srinan