OKTANA.ID– Pastinya kita sudah sering kali mendengar sebuah berita mengenai kecelakaan, yang mana penyebab utama dari terjadinya kecelakaan tersebut, tak lain adalah efek dari mengantuk dan pengemudi tetap nekat untuk melanjutkan perjalanan agar segera tiba di rumah untuk bertemu keluarga, namun naasnya malah mengelami hal-hal yang tidak diinginkan pada saat di perjalanan, yakni sebuah tragedi kecelakaan. Tragedi terjadinya kecelakaan ini, terkadang tidak hanya karena faktor mengantuk saja, tetapi masih banyak faktor lainnya yang diberada diluar kendali kita juga. Nah, biasanya kondisi mengantuk yang dapat membuat hilang kendali pada saat berkendara ini disebut sebagai microsleep. Sekilas mungkin terdengar seperti asing, mengenai apa itu microsleep. Akan tetapi, microsleep ini dapat juga dikatakan bahwa ketika kondisi tubuh berada didalam fase hilang kendali, yang membuat hilangnya fokus pada kesadaran pada seseorang yang diakibatkan rasa mengantuk.
Bagi seseorang yang berprofesi sebagai sopir yang sudah terbiasa mengirimkan barang, dalam perjalanan luar kota maupun luar pulau, mungkin sudah terbiasa mengahadapi situasi microsleep ini. Namun, untuk dimoment-moment tertentu seperti pada saat menjelang mudik Hari Raya Idul Fitri atau pada saat Mudik Natal dan Tahun Baru, tentunya perlu waspada dan selalu fokus dalam berkendara pada saat mudik agar sampai di kampang halaman dengan selamat dan dapat berkumpul dengan keluarga dan sanak saudara. Lantas, sebetulnya apa sih microsleep itu? Lalu bagaimana cara mengatasinya, terlebih pada saat berkendara dalam perjalanan mudik yang membutuhkan persiapan ekstra? Simak untuk penjelasannya berikut ini, mengenai apa itu microsleep, efek dari bahaya microsleep ini dan bagaimana cara mengatasinya apabila mengalami adanya microsleep ini.
- Mengenal Kondisi Microsleep
Microsleep adalah suatu peristiwa dimana tubuh mengalami hilangnya kesadaran atau daya fokus perhatian, yang ada pada diri seseorang karena diakibatkan oleh rasa mengantuk atau kecapekan dalam menjalankan aktivitas suatu hal. Kondisi microsleep ini, biasanya dapat berlangsung selama 2 hingga 10 detik penuh, bahkan apabila kondisi seseorang dalam posisi waktu tidur, kondisi microsleep ini ternyata dapat terjadi dalam waktu yang sedikit lama, yakni hingga 5 menit. Kondisi microsleep ini tentnya dapat terjadi dalam beberapa jarak wkatu yang berdekatan, pada saat seseorang mencoba untuk tetap fokus dan konstentrasi namun kerap kali gagal karena faktor dari rasa mengantuk yang berat dan juga kelelahan dalam menjalankan aktivitas yang telah dilakukan. Microsleep ini dapat terjadi antara otak dan hati yang tidak sinkron dan hilang fokus
- Tanda-Tanda Mengalami Microsleep
Adapun tanda-tanda yang dialami seseorang apabila mengalami microsleep ini, diantaranya :
- Tiba-tiba merasa kaget karena sentakan tubuh.
- Tidak menyadari dengan apa yang baru terjadi, padahal tidak lagi melamun
- Menguap secara terus-menerus.
- Kelopak mata yang merasa berat karena mengantuk.
- Mendadak susah menerima informasi atau bingung pada saat diajak berkomunikasi.
- Hilangnya konsentrasi atau fokus selama beberapa saat.
- Tidak dapat merespon dan mendengar pembicaraan orang.
- Menjatuhkan barang yang sedang dipegang, namun tidak sadar.
- Hilangnya kontrol postur pada tubuh, yang membuat tiba-tiba terjatuh.
- Penyebab Terjadinya Kondisi Microsleep
Adapun penyebab dari terjadinya kondisi microsleep ini, antara lagi sebagai berkut :
- Kurangnya waktu tidur yang cukup.
- Kelelahan yang berlebihan, baik secara fisik dan psikis.
- Memiliki riwayat penyakit diabetes.
- Memiliki riwayat penyakit darah tinggi.
- Kondisi berat badan yang berlebihan.
- Sedang mengalami gangguan kecemasan atau depresi.
- Sedang dalam efek samping dari obat tertentu, seperti antihistamin.
- Berada dalam pengaruh obat-obatan terlarang dan juga zat adiktif berbahaya, seperti narkotika, obat-obatan terlarang dan alcohol.
- Efek Bahaya Dari Microsleep, Khususnya Pada Saat Mudik
Kondisi microsleep ini tentunya sangat berbahaya, apabila terjadi pada saat mengemudi atau mengoperasikan sebuah mesin kendaraan, karena dapat menghilangkan daya fokus yang berujung dapat menjadi faktor utama dalam penyebab kecelakaan. Dilansir dari Healthline, berdasarkan perkiraan dari AAA Foundation for Traffic Safety, bahwa penyebab 16,5% kecelakaan fatal yang terjadi di jalan raya atau di jalan tol, tak lain adalah pengemudi yang mengantuk, salah satunya karena faktor dari microsleep. Menurut National Highway Traffic Safety Administration AS, pula mengatakan bahwa kecelakaan fatal yang terjadi setiap tahun, tak lain adalah kelelahan dan mengantuk pada saat berkendara. Karena pasalnya, pada saat mata terpejam selama 3 detik saja, ketika dalam posisi berkendara ternyata melaju dengan kecepatan 96 KM per jam nya, bahkan kendaraan dapat keluar dari jalur mengemudi hingga 100 meter.
- Cara Mencegah Microsleep Pada Saat Berkendara
Berikut ini beberapa cara mencegah microsleep saat berkendara dan juga pada saat di rumah yang dapat dilakukan, yakni diantaranya sebagai berikut :
- Pada saat berkendara atau mudik perjalanan :
- Minggir telebih dahulu untuk istirahat, jika perlu tidur sejenak di rest area yang sudah disediakan.
- Nyalakan musik dengan ritme nada yang cepat, ikuti setiap lirik musiknya sebagai hiburan agar tidak mengantuk.
- Ajak orang lain yang sefrekuensi untuk menjadi teman bicara disepanjang jalan, dengan begitu tentunya akan membantu membangunkan sel otak melalui percakapan atau obrolan, yang dapat mempercepat pernapasan, serta memompa oksigen ekstra ke aliran darah, sehingga dapat menghilangkan rasa kantuk.
- Selalu sedia kopi atau permen dan konsumsi disetiap selang waktu 30 menit.
- Pastikan kondisi tubuh dalam keadaan yang fit, pada saat berkendara dan juga terdapat memiliki kualitas tidur yang baik sebelum berkendara.
- Mencegah microsleep pada saat berada di rumah :
- Tidur malam yang cukup dan ideal, antara 7 hingga 9 jam..
- Hindari mengonsumsi minuman mengandung kafein atau alkohol.
- Buat suasana kamar se nyaman mungkin, bisa dengan mematikan lampu atau mengatur suhu ruangan agar dapat tidur dengan baik.
Semoga bermanfaat!
Penulis: Erika
Editor: Srinan