OKTANA.ID – Perilaku hidup yang tidak sehat seringkali menyebabkan efek yang negatif terhadap tubuh. Biasanya, hal ini banyak dilakukan oleh generasi anak muda yang melakukan kegiatan hingga larut malam dan mengkonsumsi makanan cepat saji. Penyakit dapat muncul juga tidak hanya disebabkan karena perilaku yang tidak sehat saja melainkan juga dipengaruhi oleh imunitas tubuh yang lemah sehingga dapat lebih mudah terinfeksi virus dan lainnya. Terkadang, kebiasaan ini sudah disadari oleh mereka bahwa akan berdampak buruk bagi kesehatan. Namun tetap saja, kebiasaan tersebut akan sulit dihentikan secara langsung karena memang terdapat kesenangan tersendiri saat melakukannya. Lalu, apa saja contoh penyakit yang dapat disebabkan dari gaya hidup tidak sehat ini? Berikut penjelasannya;
- Obesitas
Obesitas adalah kondisi dimana indeks masa tubuh melebihi batas normal. Dalam sebuah literatur review dijelaskan, bahwa salah satu indikator penentuan gizi dapat menggunakan IMT (Indikator Massa Tubuh). Apabila IMT meningkat, maka dapat menyebabkan obesitas bahkan memberikan peluang tubuh terkena penyakit lain, seperti jantung, diabetes melitus, sesak napas, hipertensi, dan seterusnya. Penyakit ini sudah tidak asing di telinga masyarakat, apalagi anak muda yang kerap bersentuhan dengan makanan cepat saji dan kebiasaan pola makan yang tidak sehat seperti makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak yang tinggi. Kebiasaan buruk lainnya yang dapat menyebabkan penyakit ini adalah jarangnya olahraga atau malas gerak dan kebiasaan duduk dalam waktu yang lama biasanya dialami para pekerja yang duduk didepan komputer dalam waktu lama.
- Diabetes Melitus Tipe 2
Penyakit ini seringkali disepelekan atau belum menjadi perhatian penting bagi sebagian orang karena sulit merubah gaya hidupnya yang kurang baik. Dalam jurnal pengembangan kesehatan masyarakat, dijelaskan bahwa diabetes melitus merupakan gangguan kesehatan yang disebabkan oleh hiperkiglemia atau kadar glukosa yang sanga banyak pada darah serta kurangnya insulin pada tubuh. Umumnya, dalam dunia kesehatan diabetes melitus dibagi menjadi dua tipe, yakni diabetes melitus tipe 1 dan tipe 2. Perbedaan dari kedua tipe diabetes ini dilihat dari kandungan insulin dalam tubuh, yang mana jika diabetes melitus tipe 1 adalah jenis diabetes yang disebabkan karena jumlah kadar insulin berada di bawah batas normal. Sedangkan pada diabetes melitus tipe 2 disebabkan karena ketidakmampuan tubuh dalam mengelola dan memanfaatkan jumlah kadar insulin pada tubuh sehingga menyebabkan kelebihan berat badan.dan penurunan aktivitas fisik. Sebagai informasi, dalam laman hellosehat,com, Medical Biochemistry menjelaskan, bahwa insulin adalah hormon yang berguna untuk menyerap glukosa atau kadar gula ke dalam sel tubuh untuk mengendalikan gula darah. Dapat dibayangkan bahwa apabila kita lengah karena melakukan banyak aktivitas yang dapat mengancam kesehatan tubuh, diabetes akan sangat mudah menyerang. Bahkan, diketahui masih dalam sumber yang sama bahwa Indonesia telah menempati posisi ke-4 dunia terkait negara dengan jumlah penduduk yang terkena diabetes dibawah China, Amerika Serikat, dan India berdasarkan survei yang dilakukan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO). Adapun penyebab seseorang terkena penyakit diabetes melitus tipe 2 ini adalah karena dua faktor, yakni faktor yang dapat dikendalikan dan tidak dapat dikendalikan. Penyebab yang tergolong dalam faktor yang dapat dikendalikan antara lain jumlah waktu istirahat, makanan, aktivitas fisik, bahkan manajemen stress. Sedangkan penyebab yang tidak dapat dikendalikan tidak lain adalah karena faktor usia dan genetik dari keluarga.
- Jantung
Melansir laman Kompas.com, terdapat beberapa contoh perilaku tidak sehat yang dapat menyebabkan seseorang terkena penyakit jantung, diantaranya adalah karena merokok (baik perokok aktif maupun pasif), pola makan tidak sehat (makan makanan dengan kadar garam tinggi atau diet tinggi lemak, gula, dan kolesterol), obesitas (penyakit penyerta), Jarang olahraga, mengkonsumsi alkohol secara berlebihan, stress, bahkan karena kurangnya menjaga kebersihan diri (dari virus dan kuman). Penyakit jantung sendiri merupakan gangguan kesehatan yang terjadi pada jantung/pembuluh darah yang mengalirkan pasokan darah ke jantung. Sejak lama, penyakit ini menjadi penyakit yang menyebabkan kematian tertinggi pada banyak orang di seluruh dunia termasuk Indonesia. Lebih lanjut, dalam laman primayahospital.com, penyakit jantung sendiri memiliki beberapa kategorisasi berdasarkan kerusakan pada bagian organ jantung. Beberapa jenis penyakit jantung diantaranya adalah jantung koroner (penyempitan pembuluh darah jantung yang menyebabkan terhambatnya pasokan darah ke jantung), jantung bawaan (kondisi organ jantung yang buruk sejak lahir), gagal jantung (ketidakmampuan jantung memompa darah), jantung reumatik (kerusakan jaringan jantung karena infeksi bakteri), dan masih banyak jenis penyakit jantung lainnya. Sementara itu, penyakit jantung dapat disebabkan dari dua faktor risiko, yakni risiko yang dapat diubah dan risiko yang tidak dapat diubah. Hal-hal yang tergolong dalam risiko yang dapat diubah antara lain hipertensi, kolesterol tinggi, stress, dan seterusnya. Sedangkan risiko yang tidak dapat diubah antara lain adanya riwayat genetika atau turunan pada keluarga, pernah terkena penyakit jantung, bahkan usia.
- Kanker
Kanker atau cancer adalah penyakit yang disebabkan karena sel abnormal yang mengalami pertumbuhan tidak terkontrol yang dapat mempengaruhi organ tubuh lainnya. Gangguan ini dapat terjadi pada salah satu organ atau jaringan yang ada pada tubuh. Sel abnormal sendiri berasal dari kumpulan sel yang ada pada organ tubuh manusia, yang mana dapat diketahui bahwa setiap sel yang ada akan selalu mengalami regerenasi atau pergantian sel baru. Pada kondisi inilah sel abnornal bisa saja tidak dapat mengalami pertumbuhan dengan baik dan akan mengalami penumpukan. Bahkan, penumpukan ini yang memicu terjadinya tumor ganas atau kanker. Kanker juga tidak kalah mematikannya dengan penyakit jantung. Menilik laman Kompas.com, hasil studi Global Burden of Cancer Study pada tahun 2018 dan 2020 menyebukan, bahwa di Indonesia terdapat peningkatan jumlah penderita dan kematian akibat kanker sebanyak 8,8%. Untuk itu, diharapkan bagi semua orang agar selalu waspada dengan mengatur pola hidup dan melek wawasan terkait penyakit kanker.
- Sirosis atau penyakit hati
Umumnya, penyakit ini disebabkan oleh adanya penyakit penyerta lain pada hati conohnya seperti hepatitis. Sirosis sendiri merupakan gangguan akut pada hati. Tahu tidak? Apabila hati sedang mengalami luka atau sakit maka organ ini akan melakukan pemulihan secara mandiri. Kebiasaan gaya hidup kurang sehat yang dapat menyebabkan penyakit ini adalah karena konsumsi alkohol secara berlebihan, adanya penyakit hepatitis, saluran empedu yang kurang baik, adanya gangguan pencernaan genetik, infeksi, atau obat-obatan tertentu. Konon, sirosis tidak menunjukkan gejalanya kecuali penderita memiliki kondisi hati yang tidak baik. Adapun gejala yang dapat diketahui antara lain mual, hilangnya selera makan, kulit dan mata berwarna kuning, penurunan berat badan secara drastis, pada wanita biasanya akan berhenti menstruasi sebelum menopouse, sedangkan pada pria akan kehilangan hasrat seksual dan payudara membesar. Pengobatan paling akhir pada penderita penyakit sirosis stadium akhir adalah dengan melakukan transplantasi hati.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan, bahwa kebiasan gaya hidup yang tidak sehat benar-benar memberikan dampak serius pada kesehatan. Meskipun penyakit ini tidak muncul dalam waktu yang singkat namun seseorang juga dapat merasakan salah satu atau sebagian gejala dari penyakit-penyakit ini. Untuk itu, tetap jaga pola hidup yang sehat, apabila merasakan gejala penyakit diatas segera lakukan pemeriksaan sedini mungkin.
Penulis: Lutfina
Editor: Srinan