OKTANA.ID, Surabaya- Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) bersama Pemkot Surabaya melakukan uji sampling makanan yang dijual oleh pedagang di Wisata Kuliner Kya-Kya, Jalan Kembang Jepun, Surabaya, Rabu (5/4/2023). Dari 14 sampel makanan yang diperiksa, satu menu ditemukan menggunakan boraks.
Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Kota Surabaya, Rustyawati mengatakan, pengecekan sampel makanan ini tidak hanya dilakukan di Kya-kya saja, akan tetapi juga di tempat-tempat kulineran yang dijajakan selama ramadan. Bukan hanya di pusat-pusat kulineran saja, akan tetapi juga ada di pasar tradisional.
“Secara umum (hasil) bagus. Dari 14 sampel, hanya satu yang terindikasi menggunakan boraks. (Pedagang) Nanti langsung kami bina,” kata BPPOM Surabaya, Rustyawati ditemui di sela pemeriksaan tersebut.
Dalam pengecekan ini, BBPOM meneliti berbagai kandungan kimia bahaya seperti boraks, formalin, Rodamin B, hingga pewarna tekstil. Total, ada 14 sampel yang diambil.
Lebih lanjut Rustyawati menjelaskan bahwa pelaku usaha yang kedapatan menggunakan boraks, Pemkot Surabaya akan melakukan pembinaan. BPPOM akan berkoordinasi dengan jajaran terkait.
“Kami kerjasama dengan Dinas terkait. Nanti dinas akan turun. Misalnya dia menggunakan apa, bahannya apa, sumbernya dari mana, kita akan telusuri,” katanya.
Untuk mencegah makanan mengandung boraks, BBPOM Kota Surabaya mengambil langkah edukasi dan saat ini sedang menyiapkan bahan yang aman sebagai pengganti boraks.
“Kami akan mengambil langkah pencegahan dengan mengganti bahan selain boraks agar tidak berbahaya ketika dikonsumsi. Meskipun bahan kimia, tapi harus sesuai dengan takaran agar aman dikonsumsi,”ujarnya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang ikut dalam pemeriksaan tersebut ikut meninjau satu persatu stand UMKM bersama Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Surabaya.
Dalam kesempatan ini, Wali Kota Eri Cahyadi menyampaikan, pengecekan sampel makanan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Kesehatan bersama BBPOM Surabaya ini adalah kegiatan rutin. Untuk UMKM binaan yang ditemukan pemakaian bahan berbahaya, Pemkot siap menindaklanjuti temuan ini.
“Dari uji sampling, kalau diketahui ada boraksnya akan kita telusuri, dan akan kita bina agar tidak menggunakan boraks lagi,” kata Wali Kota Eri.
Pengecekan sampel makanan ini bukan hanya sekali saja dilakukan pemkot bersama BPOM Kota Surabaya, sebelumnya juga telah dilakukan secara rutin. Tujuannya adalah untuk menjamin kesehatan dan kebersihan makanan yang dijual di Kya-kya atau di pusat kuliner lainnya selama ramadhan.
Wali Kota Eri Cahyadi menyampaikan kepada masyarakat Surabaya untuk tidak perlu khawatir mencari kudapan untuk berbuka puasa, baik itu di Kya-kya maupun di Tunjungan. Wali Kota Eri menjamin, makanan dan minuman yang dijajakan di dua ikon Kota Pahlawan itu aman dikonsumsi.
“Jadi lebih banyak pilihan lah warga Surabaya ketika akan memilih tempat untuk ngabuburit selama bulan ramadhan,” pungkasnya.
Editor: Beatrix