OKTANA.ID, KEDIRI– Sambut musim tanam kedua, Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KPPP) yang terdiri dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Disperdagin, Satpol PP, Kejaksaan, TNI, dan Polres Kediri Kota menggelar Pemantauan Proses Distribusi Pupuk Bersubsidi di Kota Kediri, Selasa (21/3). Kegiatan yang dipimpin oleh Moh Ridwan, Kepala DKPP Kota Kediri tersebut dilaksanakan guna memberikan rasa aman dan nyaman kepada petani bahwa distribusi pupuk bersubsidi berjalan dengan lancar serta dalam jumlah alokasi yang memadai.
“Di samping itu kita juga ingin mengorek informasi sebanyak-banyaknya apabila ada permasalahan proses distribusi pupuk dan usulan atau harapan dari pemilik kios,” imbuhnya.
Berdasarkan hasil pemantauan di dua lokasi yakni Toko Sumber Rejeki, Kelurahan Ketami dan Toko Langgeng Mulyo, Kelurahan Tamanan tersebut, KPPP Kota Kediri menjamin pasokan pupuk bersubsidi saat ini berada pada jumlah yang aman. Menurut Ridwan, berdasarkan hasil diskusi dengan pemilik kios, pihaknya juga tidak menemukan keluhan yang berarti dari petani maupun pemilik kios.
“Hal ini menunjukkan bahwa sudah terjalin sinergi yang baik antara pemerintah, TNI, Polri, Kejaksaan, produsen pupuk, maupun distributor,” kata Ridwan.
Diketahui, pemerintah pusat saat ini telah menetapkan harga pupuk bersubsidi jenis Urea berada pada harga Rp2.250/kg serta pupuk jenis MPK dengan harga Rp2.300/kg. Di samping itu pemerintah juga telah menetapkan kuota pembelian pupuk bersubsidi oleh petani.
“Untuk pupuk bersibsidi itu ada mekanisme penghitungan tersendiri, jadi tidak bisa beli dalam jumlah semaunya,” jelasnya. Menjelang musim tanam kedua ini, KPPP Kota Kediri tetap mengupayakan pemenuhan stok pupuk bersubsidi di kios-kios yang menjual pupuk bersubsidi, sehingga petani dapat dengan mudah mendapatkan pupuk.
Melalui kegiatan tersebut, dirinya berharap agar para petani dan pemilik kios merasa tenang akan ketersediaan pupuk bersubsidi di Kota Kediri.
“Jadi kami dari KPPP Kota Kediri berupaya maksimal untuk mendampingi dan mengawasi proses distribusi pupuk di Kota Kediri,” ujarnya. Ia juga berharap apabila pemilik kios ataupun petani yang membutuhkan informasi dapat segera menghubungi DKPP Kota Kediri.
“Kalau ada hal-hal baru atau tidak diketahui silakan dikomunikasikan dengan kami, kami akan siap membantu,” pungkasnya.
Di lain kesempatan, Tanto Wijohari, Kepala Disperdagin Kota Kediri menjelaskan bahwa kegiatan ini akan dilaksanakan secara rutin dua kali dalam satu tahun dengan tujuan untuk mengantisipasi kebutuhan pupuk di awal musim tanam.
“Selama ini tidak ada penyalahgunaan pupuk bersubsidi di Kota Kediri, karena selama ini kita lakukan sosialisasi dan kita diskusi dengan para petani, distributor, dan produsen pupuk di Kota Kediri. Alhamdulillah pengalokasian pupuk bersubsidi sesuai E-RDKK,” terangnya.
Ia berharap dengan dilaksanakannya pemantauan ini, komunikasi yang terjalin di KPPP dapat berjalan semakin baik. Lebih lanjut lagi, Tanto juga berharap agar KPPP dapat melakukan pengawasan pendistribusian pupuk bersubsidi mulai dari produsen pupuk, distributor, pemilik kios, hingga ke tangan petani.
Editor: Srinan