OKTANA.ID– Perkembangan dunia bisnis kini terus berkembang pesat, baik di Indonesia maupun di luar negeri. Dengan hadirnya inovasi-inovasi penggunaan teknologi yang ditandai dengan munculnya sebuah perusahaan startup membuat banyak orang mengubah mindset untuk membangun sebuah bisnis sendiri. Dibanding dengan harus kerja ikut orang yang kerap kali harus menuruti mau mereka.
Hadirnya perusahaan-perusahaan startup, membuat orang-orang yang awalnya tidak memiliki bakat-bakat didalam wirausaha atau berbisnis menjadi terdorong untuk ikut membuka sebuah bisnis dikarenakan banyaknya omset yang akan diterima. Hal ini akan sangat membanggakan apabila ternyata bisnis yang mereka jalankan berhasil.
Akan tetapi, meskipun kini berbisnis sangatlah mudah dilakukan karena didukung dengan canggihnya teknologi yang ada, justru itulah yang menjadi tantangan bagi sebuah bisnis karena rawan sekali untuk dicontoh atau ditiru dengan kompetitor-kompetitor lain yang mampu menawarkan hasil produk bisnisnya dengan harga relatif terjangkau daripada harga yang kita tetapkan pada bisnis kita dan kualitas yang terbilang hampir sama dengan kualitas bisnis yang kita punya.
Lantas, strategi-strategi apa saja sih yang perlu kita lakukan, supaya bisnis kita tidak mudah ditiru oleh kompetitor lain dan sangat diminati oleh banyak orang karena produknya yang terbilang original dan juga unik. Yuk! Simak penjelasan berikut.
Mengenal Strategi Bisnis Model Canvas
Sebenarnya ada banyak sekali jenis strategi dan model bisnis yang dapat kita lakukan, pada bisnis yang kita jalankan. Dan diantara banyaknya jenis strategi bisnis yang ada, strategi bisnis dengan menggunakan model canvas lah yang dianggap mampu mengangkat value suatu bisnis, sehingga mampu dapat menghasilkan omzet yang menguntungkan. Bisnis Model Canvas sendiri merupakan alternatif bagi para kalangan para pebisnis, yang mana Bisnis Model Canvas terdiri dari 9 kunci yang bertujuan untuk menjawab problem-problem yang dialami bagi pebisnis baru yang akan memulai sebuah bisnis.
Adapun 9 kunci dalam Strategi Bisnis Model Canvas yang akan membuat produkmu sulit ditiru oleh competitor, yakni sebagai beriktu:
- Customers Segment
Customers segment atau biasa dikenal dengan segmen pelanggan merupakan hal penting dan juga target utama yang harus diperhatikan dalam membangun sebuah bisnis. Dimana pebisnis harus paham, mengenai siapa yang akan menjadi target pasar dari bisnis yang akan ia jalankan Customers segment sendiri pada tiap bisnis, pasti memiliki kualifikasinya sendiri-sendiri . akan tetapi tidak menutup kemungkinan juga, bahwa customers segment yang dapat mengcakup semua target pasar dari semua kalangan.
- Value Proportition
Value proportition atau proporsi nilai digunakan untuk mengukur seberapa baik kualitas dari produk yang akan dihasilkan oleh bisnis yang kita jalankan tersebut. Value proportition ini bisa juga dibilang sebagai akar atau pondasi dari sebuah bisnis, yang juga mampu menjadi proporsi pembanding atau jati diri sebuah produk, antara produk yang kita hasilkan dengan produk kompetitior lain.
- Channels
Channel atau saluran sangatlah perlu diperhatikan saat hendak membangun bisnis baru, akan dipasarkan melalui media apa produk-produk yang kita hasilkan tersebut. Saluran disini sama halnya dengan pendistributoran sebuah produk, yang mana dapat memanfaatkan dari adanya teknologi yang canggih atau menggunakan jasa manusia.
- Customers Relationship
Customers relationship atau hubungan pelanggan, tentu sangatlah dibutukan karena membantu dalam pengembangan bisnis yang kita jalankan. Dengan adanya hubungan antar pelanggan yang tercipta dengan baik, tentu akan menjadi sebuah point lebih yang tidak dapat diperoleh dikompetitor lain yang membuat bisnis kita jadi susah ditiru.
- Revenue Streams
Revenue streams atau arus pendapatan yang dimaksud disini, tak lain adalah sumber-sumber mana saja kah yang mampu menghasilkan omzet yang menguntungkan dari produk-produk yang ditawarkan. Arus pendapatan ini kurang lebih hampir sama dengan saluran pendistribusian produk, agar dapat dikenal oleh banyak orang dan sangat diminati karena mampu mempunyai ciri khas tersendiri bagi produk-produk yang dihasilkan dari bisnis yang kita jalankan.
- Key Resource
Key resource atau sumber daya utama merupakan sebuah mesin yang mendukung lancar atau tidaknya proses produksi, hingga pemasaran dari produk-produk yang kita tawarkan. Sumber daya utama disini bisa berupa bahan baku, namun justru bisa juga manusia, tergantung dari jenis produk yang dihasilkan. Sebuah bisnis tentu tidak akan berjalan dengan lancar, apabila tidak adanya sumber daya utama dalam proses pembuatannya. Maka dari itu, perlu dipikirkan matang-matang mengenai pemilihan sumber daya utama, entah itu untuk kualitas bahan bakunya atau kualifikasi sumber daya manusianya.
- Key Activities
Key activities atau kunci aktivitas adalah agenda-agenda apa yang akan dilakukan setiap hari untuk menjalankan sebuah bisnis yang kita bangun tersebut, dimana harus terdapat schedule-schedule yang jelas setiap harinya mengenai hal-hal apa saja yang akan dilakukan dihari tersebut. Pembuatan schedule perlu dipikirkan dengan maksimal, agar bisnis yang dijalankan dapat terus berkembang dan selalu melakukan inovasi-inovasi baru setiap bulan.
- Key Partner
Key partner atau mitra kunci merupakan orang-orang yang menjadi supplier atau pemasok bahan dari proses produksi yang akan dilakukan setiap hari. Adanya key partner sendiri tentu akan menjadi sebuah referensi bagi seorang pebisnis, yang akan memberikan masukan-masukan untuk kelangsungan hidup bisnis yang sedang dijalankan. Sebuah bisnis yang sukses, pasti akan selalu ada orang-orang hebat dibaliknya yang mampu memotivasi dan mau berbagi ilmu-ilmu yang dimiliki.
- Cost Structure
Cost structure atau struktur biaya merupakan rincian-rincian atau anggaran dari biaya yang akan dikeluarkan, guna menunjang kelancarkan aktivitas sebuah bisnis. Sebuah bisnis tentu tidak dapat berjalan, apabila tidak ada yang diproduksi dan proses produksi itulah yang akan membutuhkan adanya biaya, yang mana nanti akan memberikan umpan balik melalui pemasukan dari penjualan produk yang kita pasarkan. Namun, kita juga perlu menekan adanya pengeluaran biaya yang berlebihan guna menghasilkan laba yang sepadan.
Penulis: Erika
Editor: Srinan