OKTANA.ID, SURABAYA- Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memiliki sejumlah harapan besar di Tahun Naga Kayu 2024.
Sejumlah harapan itu di antaranya adalah terkait prioritas anggaran, pengentasan kemiskinan, pelayanan publik, hingga digitalisasi.
Pada tahun 2024, Wali Kota Eri menginginkan jajarannya memiliki keberanian dan komitmen kuat dalam perencanaan dan penyerapan belanja anggaran. Pun demikian setiap Kepala PD juga dimintanya harus berani menentukan prioritas anggaran.
“Makanya saya minta teman-teman untuk paparan, mana yang prioritas, mana yang tidak. Karena saya ingin teman-teman itu belajar, terutama Tim Anggaran, bahwa kalau sudah menjadi prioritas, maka yang lainnya digeser. Itulah cara penentuan anggaran,” ujarnya.
Dengan begitu, Wali Kota Eri berharap, seluruh Kepala PD di lingkup pemkot menjadi orang-orang yang tangguh. Pemimpin yang memiliki keberanian dalam perencanaan dan menentukan prioritas anggaran.
“Maka di tahun 2024, teman-teman harus berani, tidak boleh takut. Kalau keris itu, naga raja. Berarti teman-teman harus mengubah gayanya (cara kerja). Itu yang terkait dengan anggaran-anggaran,” katanya.
Selain itu, Wali Kota Eri minta terkait dengan pelayanan publik, ia menginginkan pada tahun 2024 harus selesai dalam satu hari.
Misalnya mengenai pelayanan administrasi kependudukan (adminduk) akta kelahiran, akta kematian, KK dan KTP Digital atau IKD (Identitas Kependudukan Digital).
“Tidak ada pelayanan adminduk yang lebih dari satu hari, mau itu KTP (digital), KK atau akta kematian, satu hari harus keluar,” tegasnya.
Harapan lainnya yang juga masih menjadi PR untuk segera dituntaskan adalah terkait stunting dan kemiskinan.
Wali Kota Eri mengingatkan bahwa setiap pemerintahan berdiri untuk mengurangi kemiskinan dan stunting.
Karena itu, setiap pemimpin, seperti lurah, harus tahu berapa jumlah rumah dan Kartu Keluarga (KK) di masing-masing wilayah.
Pun demikian setiap lurah diharapkannya juga harus tahu berapa rumah yang tidak memiliki PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) maupun IMB.
Dengan begitu, data dasar ini bisa diketahui sehingga pengentasan kemiskinan bisa dilakukan secara efektif.
“Kita harus mengubah tahun 2024. Dengan apa, dengan (aplikasi) Cek-in warga, dalam satu kampung ada berapa rumah, di satu rumah itu ada berapa KK, dan fungsi rumah itu apakah dibuat rumah tinggal, apakah kos-kosan,” katanya.
Sementara yang terakhir, Wali Kota Eri meminta seluruh jajarannya di tahun 2024 agar mengubah cara kerja dengan pola lebih nyaman dan cerdas. Melalui digitalisasi, maka akan membuat sebuah pekerjaan itu berjalan lebih efektif dan efisien.
“Cobalah kerja cerdas, tidak perlu di kantor silahkan, tapi dengan digitalisasi akan kelihatan semua. Seorang pemimpin adalah manajer, seorang manajer tidak harus di kantor, tapi bagaimana pekerjaan itu selesai, terkontrol dan memberikan contoh dengan anak buah,” pungkasnya.
Editor: Beatrix