OKTANA.ID, KEDIRI– Eksistensi Kediri sebagai salah satu daerah tertua di Indonesia tak akan lekang oleh waktu. Sejak dituliskan dalam Prasasti Harinjing 25 Maret 804 Masehi, kini usia Kabupaten Kediri telah masuk 1219 tahun. Kematangan dalam unsur kebudayaan menjadi ciri khas di Indonesia, bahkan hal tersebut dituangkan dalam city branding Kabupaten Kediri yakni “Kediri Berbudaya”.
Kekayaan budaya Kabupaten Kediri ini menjadi insipirasi para seniman untuk diwujudkan dalam berbagai karya, seperti motif batik dalam Baju Khas Kabupaten Kediri. Kekayaan unsur kebudayaan Kabupaten Kediri menjadi motif baju di antaranya ialah Bunga Teratai, Candi Tegowangi, Lidah Api, Gringsing, dan dua Gunung. Tak hanya itu, motif dasar dari baju khas Kabupaten Kediri digambarkan dengan kulit nanas. Secara semiotik, tentu motif-motif tersebut memiliki makna dan filosofi.
Berikut makna dari unsur semiotika budaya Kabupaten Kediri:
- Bungai Teratai atau Padma
- Simbol dari bunga Teratai atau padma merupakan perwujudan atau gambaran tentang kesucian. Kehidupan bungai Teratai dapat tumbuh subur di lingkungan air yang bersih maupun kotor. Bunga Teratai menjadi simbol bahwa kebaikan dan kesucian akan tetap tumbuh dengan kondisi apapun.
- Relief Candi Tegowangi
- Pemilihan relief Candi Tegowangi merupakan bukti nyata bahwa Kediri merupakan tempat untuk persinggahan para raja dalam menjalani ritual tertentu. Candi Tegowangi kini menjadi jujugan wisatawan lokal maupun mancanegara untuk mempelajari sejarah dan arkeologi tentang kerajaan di Indonesia.
- Lidah Api
- Motif Lidah Api merupakan simbol dari pusat ibukota Kerajaan Kediri yang bernama Dahanapura yang berarti “Kota Api”. Maknanya ialah pusat ibukota Kerajaan Kediri ini untuk peleburan dosa serta menjaga dari keburukan pada masa mendatang. Di sisi lain, Dahanapura juga diapit oleh Gunung Kelud dan Gunung Wilis yang merupakan gunung api purba di masa silam.
- Gringsing
- Motif Gringsing adalah simbol dari kemakmuran yang digambarkan seperti cap pelepah pisang atau sisik ikan. Secara historis, motif ini juga dikenal dari cerita Panji Inu Kertapati dan Galuh Candra Kirana yang menjadi folklore yang diakui oleh UNESCO sebagai Memory of the World (MOW). Candra Kirana sedang hamil dan mau melahirkan berniat menyerahkan baju polos. Karena dirasa kurang pantas untuk diserahkan, akhirnya baju itu diberi motif yang kemudian dinamakan motif gringsing.
- Dua Gunung
- Kabupaten Kediri secara geografis diapit oleh dua gunung yang ada di timur dan barat. Yakni Gunung Kelud di wilayah timur dan Gunung Wilis di wilayah barat. Kedua gunung tersebut sudah dikenal sejak zaman kerajaan silam. Gunung Kelud dahulu dikenal dengan Kampud yang sampai saat ini masih aktif. Sedangkan, Gunung Wilis merupakan gunung berapi purba akan tetapi saat ini sudah tidak aktif. Kedua gunung ini menjadi obyek wisata unggulan Kabupaten Kediri dan sumber penghidupan masyarakat Kabupaten Kediri di wilayah timur dan barat.
- Kulit Nanas
- Komoditas nanas akan menjadi dasar utama dalam baju khas, karena Kabupaten Kediri mempunyai salah satu kekayaan budaya kebun nanas di sisi timur, tepat pada lereng Gunung Kelud.