OKTANA.ID, Kediri– Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) baru saja memberikan penghargaan terhadap individu dan lembaga yang berkontribusi untuk NU. Penghargaan ini dibagi tiga kategori Pengabdi Sepanjang Hayat, Pondok Pesantren Berusia lebih 1 Abad, dan Tokoh Pejuang NU.
Dari 56 pondok pesantren (Ponpes) di Indonesia yang berusia lebih dari 100 tahun, ada lima ponpes yang berasal dari Kediri. Kelima ponpes tersebut ialah Ponpes Ringinagung, Kecamatan Kepung, Ponpes Jampes, Kecamatan Gampengrejo, Ponpes Darul Hikam, Kecamatan Pare, Ponpes Lirboyo, Kecamatan Mojoroto, dan Ponpes Ploso, Kecamatan Mojo. Berikut profil singkat kelima ponpes di Kediri yang mendapatkan penghargaan dari PBNU yang berumur lebih dari 1 abad:
1. Ponpes Ringinagung, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri
Ponpes Ringinagung didirikan oleh Kiai Imam Nawawi yang dikenal sebagai Kiai kharismatik dan alim pada tahun 1870. Ada beberapa Riwayat yang menyatakan bahwa Kiai Imam Nawawi berasal dari dari Kota Solo, Jawa Tengah. Ada juga yang menyebutkan bahwa Kiai Imam Nawawi berdarah priayi dan ningrat dengan nama kecil Raden Sepukuh yakni putra dari Raden Bustaman, seorang penghulu di Keraton Surakarta.
2. Ponpes Jampes, Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri
Ponpes Al Ihsan Jampes Kediri ini didirikan oleh KH. Muhammad Dahlan pada tahun 1886. Ketika KH. Muhammad Dahlan wafat (1928) ponpes ini diteruskan adik kandungnya KH. Kholil selama empat tahun. Setelah itu, pengasuhnya pun berpindah ke anaknya yakni KH. Ihsan, putera KH. Muhammad Dahlan (1932). Nama KH Muhammad Dahlan semakin terkenal karena kitab karangannya Siraj Al-Thalibin menjadi kitab yang dipelajari Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir. Dari karyanya ia dikenal sebagai seorang ulama sufi yang sangat hebat.
3. Ponpes Darul Hikam, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri
KH Khozin Bendo atau KH. Muhajir atau KH. Khozin Al-Muhajir rahimahullah adalah Muassis (pendiri) Ponpes Bendo atau Pondok Pesantren Darul Hikam Bendo Pare Kediri ini didirikan pada tahun 1889. Beliau merupakan anak ketiga dari KH Sholeh Banjarmelati yang juga merupakan ayah mertua dari KH Abdul Karim, pendiri Ponpes Lirboyo.
4. Ponpes Lirboyo, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri
Ponpes Lirboyo yang berada di Kelurahan Lirboyo, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri didirikan oleh KH Abdul Karim. Beliau ialah menantu dari KH Sholeh Banjarmelati. Ponpes Liboyo didirikan Mbah Abdul Karim pada 1910 dengan mendirikan langgar di Desa Lirboyo. Hingga beliau mempunyai banyak santri yang cukup banyak sampai saat ini. Bahkan, ketika peristiwa kemerdekaan, Ponpes Lirboyo juga ikut berperan dengan mengirimkan santri-santrinya ke medan perang seperti peristiwa 10 November 1945 di Surabaya.
5. Ponpes Ploso, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri
Berdirinya Ponpes Al-Falah Kediri tidak bisa dilepaskan dari sosok pendirinya yakni KH. Djazuli Ustman. Ia dilahirkan dari keluarga pegawai pemerintahan sehingga memperoleh pendidikan di sekolah rakyat (SR). Ia dilahirkan pada 16 Mei 1900 di Ploso, Mojo, Kediri dengan nama kecil Mas’ud. Hingga KH Djazuli Utsman sempat mengenyam pendidikan tinggi ibu kota dan memutuskan pulang untuk mendirikan Ponpes Al Falah, Mojo pada tahun 1925. (Cha/Dwo)