OKTANA.ID– Dunia kerja pastinya akan menuntut setiap karyawan atau seseorang untuk mampu menjalin suatu hubungan komunikasi yang baik kepada seluruh di lingkungan kerja tersebut. Entah itu dengan sesama rekan kerja, dengan atasan, maupun para klien perusahaan.
Akan tetapi, menjadi suatu hubungan komunikasi yang paling penting dibangun, tak lain adalah dengan sesama rekan kerja. Hal ini karena rekan kerja merupakan salah satunya suporrt system yang membantu dalam menyelesaikan pekerjaan setiap harinya.
Maka dari itu perlu dibangun adanya komunikasi yang baik, untuk menjalin hubungan yang sehat dalam lingkungan kerja dengan sesama rekan kerja. Karena komunikasi menjadi bagian yang paling penting untuk menjaga kelancaran pekerjaan.
Terkadang komunikasi tidak diterapkan dengan baik antara karyawan justru akan menimbulkan adanya misskomunikasi yang membuat terbukanya suatu culture shock di dalam lingkungan kerja. Dengan terbukanya sebuah culture shock di dalam lingkungan kerja ini, akan menambah suatu konflik baru yang akan membuat seseorang merasa tidak nyaman pada saat bekerja.
Culture shock sering kali terjadi pada seorang karyawan yang berada di lingkungan kerja baru. Hal ini lantaran disebabkan adanya perbedaan budaya kerja perusahaan, penerapan etos kerja, alur komunikasi, kebijakan perusahaan, hingga kondisi lingkungan perusahaan yang berbeda dari perusahaan sebelumnya, yang juga didukung dengan adanya komunikasi yang buruk antara karyawan tersebut dengan rekan kerja ataupun atasannya yang baru.
Maka dari itu, di dalam suatu lingkungan kerja apabila posisi kita sebagai seorang karyawan baru, kita dituntut untuk mampu beradaptasi. Bahkan juga harus bisa menjaga komunikasi untuk dapat tercipta dengan baik. Hal ini berguna untuk memahami dan mengantisipasi adanya perbedaan budaya yang berujung dengan culture shock yang sangat berbeda. Hal ini bertujuan supaya tidak terjebak dalam fenomena culture shock pada lingkungan kerja yang terus berlarut-larut. Nah, bagi yang masih bingung dengan apa itu culture shock dalam lingkungan kerja, mari simak 3 fakta menarik berikut ini:
Mengenal Culture Shock Dalam Lingkungan Kerja
Culture shock merupakan suatu perasaan dimana seseorang biasanya akan merasa tidak nyaman, karena merasa tertekan bahkan sampai terkejut ketika berhadapan dengan kondisi lingkungan dan budaya baru. Hal ini biasanya sering terjadi, pada saat ketika habis resign dari tempat kerja yang lama, kemudian mendapat lingkungan kerja yang baru dan culture perusahaan yang berbeda. Culture shock tersebut tentunya akan membuat seseorang biasanya merasa bingung, cemas bahkan hingga frustrasi yang dapat menguncang mental dan jiwa, karena ketidaksiapan dalam menghadapi kebudayaan yang baru baginya. Adapun tahapan bila seseorang dihadapkan dengan culture shock dalam lingkungan kerja diantaranya, yaitu:
Initial euphoria: tahapan dimana seseorang merasa sangat antusias terhadap hal baru, yang biasanya berlangsung selama satu minggu sampai 3 bulan.
Irritability and hostility: tahapan dimana seseorang tersebut akan mengambil peran yang lebih aktif di lingkungan kerjanya. Yang mana bila terdapat adanya perbedaan kecil maupun masalah akan tampak seperti sebuah tantangan, sekaligus ancaman bagi mereka yang akan menguras tenaga dan mentalnya.
Gradual adjustment: tahapan dimana seseorang akan mulai memahami apa yang terjadi di sekitarnya dan memahami setiap persoalan dari tiap sudut pandang yang berbeda, sehingga membuat culture shock yang dialaminya mulai memudar juga.
Adaptation: tahapan dimana seseorang merasa jauh lebih nyaman dengan situasi yang ada dilingkungan barunya.
Ciri-ciri Adanya Culture Shock di Lingkungan Kerja
Adapun ciri-ciri yang biasanya dialami oleh seseorang, ketika mengalami adanya culture shock di lingkungan kerjanya, antara lain adalah sebagai berikut:
- Akan merasa kesulitan dalam melakukan komunikasi.
- Sering merasakan tidak nyaman karena merasa aneh dengan lingkungan barunya.
- Merasa tidak berdaya atau memiliki ketergantungan yang tinggi, tidak adanya inisiatif mandiri.
- Kehilangan fokus dalam menyelesaikan pekerjaan.
- Akan mudah tersinggung dan mudah tersulut amarahnya.
- Mengalami kesedihan mendalam, bahkan hingga depresi.
- Mengalami gangguan tidur dan gangguan makan, karena adanya tekanan batin yang tidak mampu untuk dikeluarkan.
Langkah-langkah untuk Menangani Culture Shock
Apabila mengalami culture shock yang berlebihan seperti yang disebutkan di atas, maka langkah-langkah untuk menanganinya, yaitu:
Mencoba berpikir secara terbuka
Setiap tempat pasti memiliki aturan dan budayanya masing-masing, begitupun dengan setiap perusahaan. Maka dari itu, seseorang harus mencoba untuk berpikir secara terbuka dan mencoba menerimanya. Dengan begitu, ia akan lebih mudah untuk memahami dirinya dengan lingkungan barunya.
Akui adanya perasaan tidak nyaman
Bila seserang mengalami culture shock, secara emosional seseorang tersebut harus mengakui perasaannya sendiri bahwa ia bingung dengan apa yang tengah dihadapinya atau tidak nyaman untuk sementara waktu. Dengan begitu ia akan berusaha untuk mengenal, memahami, dan mempelajari hal baru yang ada dilingkungan kerja barunya tersebut.
Membuka diri dengan bersosialisasi
Dengan berusaha menyikapi segala sesuatu yang baru untuk sebagai kesempatan belajar dan mencari pengalaman, tentunya akan membuat culture shock yang sedang dialaminya akan memudar. Salah satu caranya dengan mencoba bersosialisasi dengan rekan kerjanya, untuk mencoba lebih berani dalam melakukan sebuah interaksi atau komunikasi. Karena komunikasi sangatlah dibutuhkan didalam lingkungan kerja.
Perlahan Berusaha Menjadi Bagian Perusahaan
Perlahan tapi pasti dengan kemauan untuk terus belajar dan berkembang merupakan kunci untuk mengatasi culture shock pada lingkungan kerja. Tentunya pasti tidak mudah, namun dengan memahami dan berpikir secara terbuka, lama kelamaan akan menjadi sebuah hal yang biasa. Asalkan yakin, konsisten dan tetap semangat menjalani aktivitas sehari-hari, untuk dijadikan sebagai tantangan dalam berkembang. Cukup sekian, semoga bermanfaat!
Penulis: Erika
Editor: Srinan