OKTANA.ID, MOJOKERTO – Darurat kebakaran masih menyelimuti Kabupaten Mojokerto. Dalam 10 bulan terakhir, tercatat ada 150 kejadian kebakaran di Kabupaten Mojokerto. Salah satunya, kejadian kebakaran disinyalir dari musim kemarau yang berkepanjangan dan menjadi salah satu sebab utama bencana kebakaran di Kabupaten Mojokerto.
“Laporan tertinggi itu sejak dini hari hingga menjelang petang hari. Kejadian kebakaran juga tersebar di beberapa wilayah,” ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto Abdul Khakim.
Menurutnya, kemarau mempengaruhi sejumlah material seperti ilalang maupun semak belukar. Tak hanya itu, material pada bahan bangunan juga tak luput dari pengaruh suhu panas selama musim kemarau.
“Misalnya seperti beberapa kali kebakaran di wilayah pegunungan. Banyak semak atau ilalang kondisinya mengering. Lantas bila terkena percikan api bisa meluas dengan cepat,” imbuh Khakim.
Sementara kerugian yang ditaksir dari ratusan peristiwa kebakaran ini tembus hingga miliaran rupiah. Selain taksiran dari kebakaran lahan di wilayah pegunungan, amukan si jago merah yang pernah melanda sebuah pabrik tisu beberapa pekan sebelumnya.
“Bisa sampai miliaran kalau kami hitung. Namun jumlah pastinya itu bukan tupoksi kami. Ada pihak lain yang berwenang,” terangnya.
Selain musim kemarau, terdapat pemicu lain yang biasa mengiringi bencana kebakaran. Faktor tersebut diantaranya human error seperti membakar sampah sembarangan, jaringan listrik mengalami gangguan serta lupa tidak mematikan kompor.